Ketua Yayasan An Naajiya : Patuhi Prokes, Basmi Hoax

Ketua Yayasan An Naajiya, Ustad Desman, MA beserta pengurus lainnya
Ketua Yayasan An Naajiya, Ustad Desman, MA beserta pengurus lainnya

Pasaman Barat - Pengurus Yayasan An Naajiya, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), kembali ingatkan masyarakat Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), untuk tetap selalu menjaga persatuan dan kesatuan, di tengah maraknya isu-isu hoax melalui media sosial (medsos) saat ini.

Ustad Desman, MA, Ketua Yayasan An Naajiya, mengatakan, bangsa dan negara ini didirikan oleh founding father dengan mengusir para penjajah.

“Untuk menegakan suatu negara besar seperti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), butuh perjuangan berat. Banyak pahlawan bangsa yang gugur memperjuangkan, menegakan dan mempertahankannya. Atas berkat rahmat Allah SWT, negeri ini dapat dimerdekakan melalui perjuangan pahlawan,” ungkapnya.

Pendiri bangsa dan negara ini telah membuat kesepakatan menjadikan bangsa dan negara ini majemuk dan prural. Yakni, terdiri dari suku bangsa, ras dan agama yang berbeda-beda. Namun, menjadi satu kesatuan dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

Konsep dasar Pancasila sebagai penyatu beragamnya suku, ras dan agama. Untuk mempertahankan keutuhan bangsa dan negara ini, generasi saat ini juga sepakat dengan apa yang telah dicetuskan pendiri bangsa ini. “Yakni Pancasila sebagai rujukan bernegara, menjaga persatuan dan kesatuan dan perdamaian,” tegasnya.

Menurutnya, tidak mungkin negara yang besar ini bersatu tanpa toleransi satu sama lainnya. Negara yang besar ini dapat memahami perbedaan. “Dapat memahami perbedaan dan perbedaan tidak jadi ukuran untuk berpecah belah,” tegasnya.

Atas dasar hadirnya bangsa dan negara ini, Desman mengajak masyarakat, untuk menolak isu-isu hoax yang meruntuhkan persatuan dan kesatuan. Mereka yang menyebar isu-isu hoax merupakan orang- orang yang tidak bertanggungjawab yang menginginkan kehancuran negara ini. “Harus kita tepis, kembalikan kepada pihak yang berhak menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.

 Tonton Video :  Para Pemburu Maslahat


 

Desman mengatakan, pemimpin bangsa dna negara ini, mulai dari presiden, gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah kepala desa, adalah pemimpin yang harus didengarkan. “Tidak ada alasan bagi kita untuk memboikot dan menentang pemimpin yang kita angkat bersama,” tegasnya.

NKRI menurutnya, harus dijaga dan dibela. NKRI merupakan negara yang aman, damai dan tentram. Di mana di NKRI inilah, masyarakatnya dapat beribadah tanpa ada paksaan, dapat melakukan aturan agama tanpa kekangan, bebas bicara yang dilindungi undang-undang.

“Kita harus memberikan yang terbaik. Jangan jadi pemicu untuk perpecahan. Isi kemerdekaan untuk kehidupan yang damai. Jangan jadi pemicu pemecah-belah. Mari jaga NKRI,” imbaunya.

Agama Islam menurutnya tidak saja rahmat bagi manusia, tapi juga hewan lingkungan sekitar. “Tidak ada alasan mengatasnamakan Islam dan jihad, menghalalkan darah saudara kita yang tidak bersalah, darah saudara kita yang menjaga keamanan bangsa dan negara ini. Merekalah yang terdepan yang harus kita lindungi. Karena mereka yang terdepan menjaga keutuhan bangsa dan negara ini,” imbaunya.

Desman juga mengingatkan, dengan adanya musibah wabah Covid-19 yang melanda masyarakat di Indonesia dan belahan negara di dunia lainnya saat ini, masyarakat agar dapat mengembalikan kepada Allah SWT. Karena semuanya adalah kehendak Allah SWT.

Masyarakat juga diminta agar selalu patuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin untuk menghindari wabah Covid-19 ini.

“Dengan adanya Covid-19, begitu payah kita menjalani hari-hari untuk beraktivitas. Karena semuanya dilaksanakan dengan penuh hati-hati. Ini adalah suatu ujian dari Allah SWT,” ujarnya.(Rel)

Related

Terkini 833337828214126999

Post a Comment

emo-but-icon

Ik Gambar untuk lokasi

Translate


Terkini

Comments


Tip dan Trik

loading...
item