Anggota DPRD Padang Geram, Kualitas Air PDAM Dipertanyakan

Aprianto

WikiBisnis.com Padang - Masyarakat mengeluhkan kualitas air PDAM Padang. Jika Kota Padang diguyur hujan, secara otomatis air yang sebagian besar dikonsumsi warga ini langsung berubah warna.

Hal itu menjadi perhatian Sekretaris Komisi IV (bidang kesejahteraan masyarakat) DPRD Padang, Faisal Nasir. Menurutnya,  sudah banyak keluhan masyarakat yang dia terima terhadap kondisi mutu air PDAM Padang tersebut.  

Hal ini ujarnya, jelas tidak baik bagi kesehatan masyarakat, lantaran sebagian besar warga Kota Padang memanfaatkan air PDAM untuk kebutuhan konsumsi. Menurut, Anggota Fraksi PAN DPRD Kota Padang ini,  air adalah kebutuhan vital masyarakat. Untuk itu, pihak PDAM harus melakukan uji baku mutu air secara transparan.

“Kita juga tidak pernah tahu terhadap baku mutu air PDAM. Mestinya, ini dipublikasikan PDAM Padang pada tempat strategis atau media, agar masyarakat memahami saat air tidak layak dikonsumsi,” ujarnya, sebagaimana dilansir  SpiritSumbar.com, Jumat,  28/4/2017. (baca: Anggota DPRD PadangPertanyakan Kualitas Air PDAM)

Dia mengaku juga sering mendapatkan air PDAM agak berwarna atau keruh jika hujan mengguyur Kota Padang. Dalam kondisi ini, tentu perlu penjelasan terhadap kualitas, apakah layak diminum atau tidak.  “Sebenarnya, inilah yang dibutuhkan ,masyarakat. Jangan PDAM hanya menggeruk keuntungan saja ke masyarakat. Sementara hak masyarakat yang tergantung pada PDAM terabaikan,” ujarnya.

Dia menambahkan, penyediaan air bersih terhadap warga merupakan tanggungjawab PDAM. Jadi, tidak ada alasan perusahaan daerah ini untuk menutup nutupi kepentingan masyarakat terhadap baku mutu air.
Sementara, Anggota Komisi II (bidang Ekonomi dan Keuangan) DPRD Padang, Aprianto meminta Dinas Kesehatan Kota Padang untuk melakukan uji berkala terhadap baku mutu air yang didistribusikan PDAM Padang ke pelanggannya. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga kualitas air yang digunakan masyarakat dari PDAM.

“Kita belum pernah mendengar, PDAM mengumumkan baku mutu air yang didistribusikan ke pelanggan secara berkala ke publik. Pemerintah itu harus bisa jadi teladan. Jangan hanya depot air isi ulang saja yang dicek. Jangan hanya berani bertindak ke usaha rakyat, namun abai pada badan usaha milik daerah,” ungkap Aprianto, Selasa 2/5/2017. (baca:  Kualitas Air PDAM, Aprianto: Diskes PadangJangan Abai)

Menurut Aprianto, setiap kali hujan lebat melanda Kota Padang terutama saat hujan mengguyur bagian hulu sejumlah sungai yang ada di ibu kota provinsi Sumbar ini, kualitas air PDAM langsung turun drastis. Air yang dikirim ke rumah-rumah pelanggan, jadi keruh. Kalau diendapkan beberapa waktu, maka lumpur akan tampak mengendap cukup tebal sebagaimana terjadi saat hujan lebat mengguyur di awal pekan kemarin.

“Di waktu kondisi normal, masyarakat harus diberitahu kondisi kandungan mikrobiologis (MPN Coliform dan E.Coli-red) pada air yang didistribusikan ke pelanggan. Begitu juga pada saat kondisi tidak normal. Sehingga, pelanggan punya langkah antisipatif dalam mengatasi dampak yang mungkin ditimbulkan,” terang politisi PDI Perjuangan Padang ini.

Kalaupun PDAM punya laboratorium pengujian baku mutu air sendiri, terang Aprianto, tentunya juga harus dijelaskan ke publik, apakah laboratorium itu telah menjalani proses pengujian baku mutu air, sesuai standar operasional prosedur yang diakui pihak berkompeten.

“Secara berkala, PDAM ini telah menaikan tarif yang diterapkan ke masyarakat. Namun saya tak melihat, kenaikan tarif ini seiring dengan makin profesionalnya PDAM dalam melayani pasokan air ke warga kota,” tegas anggota DPRD Dapil Padang IV (Padang Selatan dan Padang Timur) ini.


“PDAM itu merupakan sebuah institusi bisnis yang melayani hajat hidup orang banyak. Jangan berorientasi pada mencari keuntungan semata,” tambahnya.

Salih
Artikel lainnya

loading...

Related

Healt 8495537834163393391

Post a Comment

emo-but-icon

Ik Gambar untuk lokasi

Translate


Terkini

Comments


Tip dan Trik

loading...
item