DPRD Tumenggung Pelajari Pengelolaan Koperasi di Padang

DPRD Tumenggung saat mengunjungi DPRD Padang (foto Hms)

Wiki Bisnis, DPRD Padang - Anggota Komisi II DPRD Tumenggung mengunjungi DPRD Padang,Rabu (28/3/2018). Kehadiran mereka terkait dengan pengelolan Koperasi di Kota Padang.   

Kehadiran mereka disambut Ketua Komisi II, Gustin Pramona, beserta anggota Dasman, Rafli dan Mizwar Jambak yang mewakili.
Kabid Pemberdayaan UKM Dinas Koperasi dan UKM Padang,

Guswenni mengungkapkan, Pemko Padang telah rekrut 114 orang tenaga pendamping mulai dari kelurahan, kecamatan hingga tingkat kota untuk menyukseskan gerakan koperasi di ibukota provinsi Sumbar ini. 

Sementara anggaran yang dibutuhkansebesar Rp2 miliar per tahun untuk operasional tenaga pendamping itu. 

"Tenaga pendamping ini merupakan lulusan S-1. Mereka diberi pelatihan sebelum turun ke lapangan. Pelatihan tersebut dibagi dalam 5 kelompok dan ada pula perorangan. Dengan pelatihan dan pembinaan koperasi ini, diharapkan salah satu program Walikota dan Wakil Walikota Padang bisa terwujud 10.000 orang usahawan baru," ujarnya

Guswenni dihadapan rombongan DPRD Tumenggung, Provinsi Jawa Tengah yang gelar kunjungan kerja ke DPRD Padang, Rabu (28/3/2018).

Selain itu, jelas Guswenni, Pemko Padang juga membentuk Koperasi Syariah dengan manajer dan pengelola dengan pembiayaan di Dinas Koperasi. Sebelumnya mereka juga diberi pelatihan untuk tenaga di lapangan.

"Kita mencatat, sebanyak 2.953 UMKM tumbuh di Padang selama 4 tahun terakhir, hingga saat ini jumlah UMKM secara keseluruhan di daerah itu telah mencapai 81.182 unit," terang Guswenni. 

"Oleh karena itu, pembinaan terus dilakukan agar UMKM makin berkembang, sehingga menghasilkan UMKM yang berkualitas dan mampu menyerap tenaga kerja," ujarnya.

Sedangkan, untuk pertumbuhan omset UMKM di Padang mencapai Rp300 juta per tahun. Agar omset UMKM ini terus berkembang, Pemkab rutin melakukan pembinaan, pendampingan UMKM dan memberikan pelayanan seperti memfasilitasi pendaftaran merek dan label halal.

Pelatihan yang diberikan itu antara lain pemberian motivasi dan pengembangan usaha, pelatihan kemasan produk, manajemen bagi UMKM, ekonomi kreatif serta pemberian bantuan sarana dan prasarana bagi wirausaha baru.

Ia menyebutkan pembinaan terhadap UMKM terbagi ke dalam beberapa kelompok usaha yaitu kelompok usaha ritel, kelompk usaha produk, yakni makanan dan non-makanan serta kelompok usaha jasa.

"Hingga kini sudah ada wirausaha baru binaan berdasarkan kelompok usaha telah mencapai 7.120 UMKM," katanya.

Guswenni menilai, kemasan masih menjadi kendala dalam pengembangan UMKM di daerah itu, sehingga sulit bersaing dengan produk dari pelaku usaha bermodal besar.

"Pemahaman pelaku UMKM terhadap pentingnya kemasan masih kurang, sehingga hal itu seakan-akan tidak menjadi perhatian," katanya.

Padahal, menurutnya, selain untuk membungkus dan melindungi produk, kemasan juga memiliki fungsi promosi dengan mempertimbangkan kecenderungan konsumen terhadap warna, ukuran, dan penampilan.

"Kemasan yang sesuai selera konsumen diyakini bisa meningkatkan nilai jual dan nilai saing produk," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Tumenggung, Tunggul Prasetio dalam kegiatan study banding dengan Komisi II DPRD Padang mengungkapkan, bawang putih jadi ikon pertanian di daerahnya, Pemkab mengalokasikan lahan seluas 25 hektar untuk areal bertanam palawija itu. Kabupaten Tumenggung ini berjarak sekitar 60 km dari Yogyakarta. (Palimo)

Related

Berita 1686907455791525959

Post a Comment

emo-but-icon

Ik Gambar untuk lokasi

Translate


Terkini

Comments


Tip dan Trik

loading...
item