Waspada, Ancaman Asteroid Besar dari Luar Angkasa
Ancaman Asteroid Besar dari Luar Angkasa |
WIKIBISNIS.com, Jakarta - Benda antariksa yang jatuh, tak selalu menimbulkan bahaya bagi kehidupan di Bumi. Walaupun memang ada benda-benda jatuh yang menimbulkan potensi bahaya dari skala regional, nasional, maupun global.
Benda antariksa yang jatuh ke Bumi bisa berupa buatan seperti satelit dan komponennya, atau berupa alami seperti meteor, komet, atau asteroid.
Rhorom, Peneliti Pusat Sains Antariksa dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Pussainsa LAPAN) sebagaimana dilansir idtoday, menjelaskan jika benda antariksa alami seperti meteor yang jatuh dengan ukuran 1 meter, tidak memiliki ancaman apapun bagi Bumi.
Namun, kalau asteroid dengan ukuran di atas 10 meter, atau standar internasionalnya berukuran 140 meter, tentu itu sudah berbahaya dan mengancam kehidupan.
Rhorom mencontohkan, kepunahan dinosaurus dipercaya karena jatuhnya asteroid yang sangat besar. Bukan berarti asteroid itu menimpa langsung dinosaurus hingga punah, tetapi efek global yang ditimbulkan akibat jatuhnya asteroid tersebut.
“Terjadi perubahan iklim yang menyebabkan pendinginan global dan memicu kepunahan dinosaurus,” jelasnya, saat Live Instagram yang dilakukan Pussainsa LAPAN, Rabu (17/2/2021).
Di era saat ini, untuk mencegah asteroid besar jatuh ke Bumi, manusia bisa menembakan misil balistik untuk menghancurkan asteroid tersebur bahkan sebelum sampai ke atmosfer Bumi.
Sayangnya, Rhorom mengaku Indonesia belum memiliki teknologi seperti itu. Misil balistik yang dimiliki Indonesia belum bisa meluncur sampai ke luar angkasa.
Dengan begitu, Indonesia amat sangat mengandalkan kolaborasi internasional. Pemantauan yang dilakukan pun masih secara internasional, untuk mencari info dan update jika muncul potensi seperti itu.
Artinya, jika suatu saat ada asteroid besar berpotensi jatuh di Indonesia, pemerintah akan meminta tolong dan mendesak negara-negara lain yang sudah memiliki roket yang mempuni untuk meluncurkan misil balistik ke asteroid tersebut.
“Kita bisa bantu dukungan moral dan material. Tapi teknologi kita belum punya proteksi untuk bencana semacam ini,” tambah Rhorom.
Tip & TrikKendati demikian, perlu digaris bawahi, bahwa kejadian jatuhnya asteroid besar semacam ini sangat jarang terjadi. Artinya tidak perlu terlalu dikhawatirkan. “Mungkin sekali dalam sekian ratus abad,” kata Rhorom, mengingatkan.
Di sisi lain, hingga saat ini Indonesia belum memberikan kontribusi apapun dalam observasi pemantauan luar angkasa secara internasional. Namun, entitas astronomi di Indonesia sedang menuju ke sana.
“Kalau seandainya ada asteroid lewat yang belum dikenali, diharapkan bisa kita amati dulu dan diprediksi,” tandas Rhorom.